Setelah menunggu beberapa lama dan sempat diisukan tidak akan tayang di Indonesia dikarenakan insiden perekaman beberapa waktu lalu, akhirnya film Fate/stay night: Heaven’s Feel akan segera tayang di Indonesia.
Para penggemar serial Fate, pastinya sudah tidak sabar untuk menunggu film yang digadang-gadang sebagai penutup yang sangat epik dari cerita visual novel Fate/stay night bernama Fate/Stay Night : Heaven’s Feel.
Adaptasi film dari cerita visual novel ini akan segera tayang di Indonesia pada Rabu, 17 Januari 2018 di jaringan bioskop CGV di Indonesia. Hal tersebut sudah diumumkan sendiri oleh pihak ODEX melalui sub laman facebook resminya yaitu Odex Indonesia beberapa hari yang lalu.
Para penggemar serial Fate, pastinya sudah tidak sabar untuk menunggu film yang digadang-gadang sebagai penutup yang sangat epik dari cerita visual novel Fate/stay night bernama Fate/Stay Night : Heaven’s Feel.
Adaptasi film dari cerita visual novel ini akan segera tayang di Indonesia pada Rabu, 17 Januari 2018 di jaringan bioskop CGV di Indonesia. Hal tersebut sudah diumumkan sendiri oleh pihak ODEX melalui sub laman facebook resminya yaitu Odex Indonesia beberapa hari yang lalu.
Fate/Stay Night :Heaven’s Feel merupakan cerita alternatif ketiga dari anime Fate/Stay night. Cerita yang diadaptasi dari novel visual populer buatan doujin circle bernama TYPE-MOON ini muncul dalam bentuk anime untuk pertama kalinya pada tahun 2006, sedangkan novel visualnya muncul setahun sebelumnya dan menjadi salah satu novel visual favorit dunia pada era pasca milenium.
Cerita asli dari serial Fate/stay night ditulis oleh Kinoko Nasu yang juga menulis naskah novel visual populer berjudul Tsukihime (2000) dan Mahou Tsukai no Yoru (2011), kedua novel visual ini pun memiliki korelasi dengan Fate/stay night dari konteks cerita.
Berhubung anime ini diangkat dari novel visual yang memiliki akhir cerita bercabang (multiple ending), pastinya tak akan lengkap tanpa menyertakan alternatif cerita terakhir dari Fate/stay night ini.
Setelah rute Fate dan Unlimited Blade Works/UBW yang memfokuskan Saber dan Tohsaka Rin sebagai heroine(perempuan pendamping protagonis) bagi sang protagonis bernama Emiya Shirou, kini saatnya Matou Sakura tampil sebagai heroine yang mempunyai peran sangat penting dalam film ini.
Masa Lalu Sakura
Cerita di dalam Fate/stay night: Heaven’s Feel mempunyai cerita yang kontras dibandingkan dengan 2 alternatif cerita sebelumnya (Fate dan Unlimited Blade Works). Ketika Fate dan UBW memfokuskan diri pada 2 antagonis utama seperti Kotomine Kirei dan Gilgamesh, Heaven’s Feel seakan mencoba mengungkap ada musuh yang lebih “besar” dan kuat dibandingkan mereka berdua, musuh yang tersembunyi dan mengikuti Holy Grail War.
Cerita asli dari serial Fate/stay night ditulis oleh Kinoko Nasu yang juga menulis naskah novel visual populer berjudul Tsukihime (2000) dan Mahou Tsukai no Yoru (2011), kedua novel visual ini pun memiliki korelasi dengan Fate/stay night dari konteks cerita.
Berhubung anime ini diangkat dari novel visual yang memiliki akhir cerita bercabang (multiple ending), pastinya tak akan lengkap tanpa menyertakan alternatif cerita terakhir dari Fate/stay night ini.
Setelah rute Fate dan Unlimited Blade Works/UBW yang memfokuskan Saber dan Tohsaka Rin sebagai heroine(perempuan pendamping protagonis) bagi sang protagonis bernama Emiya Shirou, kini saatnya Matou Sakura tampil sebagai heroine yang mempunyai peran sangat penting dalam film ini.
Masa Lalu Sakura
Cerita di dalam Fate/stay night: Heaven’s Feel mempunyai cerita yang kontras dibandingkan dengan 2 alternatif cerita sebelumnya (Fate dan Unlimited Blade Works). Ketika Fate dan UBW memfokuskan diri pada 2 antagonis utama seperti Kotomine Kirei dan Gilgamesh, Heaven’s Feel seakan mencoba mengungkap ada musuh yang lebih “besar” dan kuat dibandingkan mereka berdua, musuh yang tersembunyi dan mengikuti Holy Grail War.
Jadi, tunggu apa lagi. Pecinta serial anime ini harus meluangkan waktu dan menyisihkan sedikit uangnya untuk menonton film dengan alur cerita yang sangat epik ini.
