Jenis-jenis Keamanan Jaringan

Jenis-jenis Keamanan Jaringan



Jenis-jenis Keamanan Jaringan 
 
Menurut David Icove, dilihat dari lubang keamanan yang ada pada suatu sistem, keamanan yang ada pada suatu sistem, keamanan dapat diklafikasikan menjadi empat macam seperti yang akan diuraikan berikut. 

·         Keamanan Fisik (Physical Security)
Suatu kemanan yang meliputi seluruh sistem beserta peralatan, peripheral, dan media yang digunakan. Biasanya seorang penyerang akan melakukan segala macam cara untuk masuk pada sistem tersebut. Biasanya mereka akan melakukan wiretapping atau hal-hal yang berhubungan dengan akses melalui kabel pada jaringan.
Jika mereka tidak berhasil masuk pada sistem, maka Denial Of`Service Attack menjadi pilihan, sehingga semua Service yang digunakan oleh komputer target tidak mampu bekerja. Sedangkan cara kerja Denial Of`Service biasanya mematikan service apa saja yang sedang berjalan atau membanjiri jaringan tersebut dengan pesan-pesan yang sangat banyak jumlahnya. Secara sederhana Denial Of`Service memanfaatkan celah lubang keamanan pada protokol TCP/IP yang dikenal dengan Syn flood, yaitu sistem target yang dituju  akan dibanjiri oleh permintaan yang sangat banyak jumlahnya (Flooding), sehingga akses jaringan menjadi sibuk. Dengan adanya banyak permintaan pada jaringan, otomatis kinerja dari komputer (processor dan RAM) menjadi tinggi. Karena tidak mampu menerima permintaan yang begitu banyak, maka sistem pada komputer tersebut akan crash dan menjadi hang.
     Di samping kedua cara di atas, ada cara lain untuk memdapatkan informasi yang mereka butuhkan, yaitu dengan mendatangi tempat pembuangam sampah pada perusahaan tempat sistem yang menjadi target berada. Ini ditujukan untuk mengumpulkan berkas-berkas semua informasi tentang keamanan sistem gtarget (manual book atau coretan password yang belum sempat dimusnakan) oleh perusahaan tersebut.


·         Keamanan Data dan Media
Pada keamanan ini penyerang akan memanfaatkan kelemahan yang ada pada software yang digunakan untuk mengolah data. Biasanya penyerang akan memasukkan virus pada komputer target. Caranya dengan mengirim virus melalui fasilitas attachment pada email. Hal ini tentu tidak menimbulkan kecurigaan pengguna jaringan saat membuka email tersebut.
Cara yang lain adalah dengan memasang backdoor atau trojan horse pada sistem target. Tujuannya untuk mendapatkandan mengumpulkan informasi berupa password administrator. Password tersebut nantinya digunakan untuk masuk pada account administrator.

·         Keamanan Dari Pihak Luar
Memanfaatkan faktor kelemahan atau kecerobohan dari orang yang berpengaruh (mempunyai hak akses ) merupakan salah satu tindakan yang diambil oleh seorang hacker maupun cracker untuk dapat masuk pada sistem yang menjadi targetnya. Hal ini biasanya disebut social engineering.
Social engineering merupakan tingkatan tertinggi dalam dunia hacking maupun crackingi. Aktivitas ini harus dilakukan oleh orang-orang berpengalaman yang telah lama mengeluti bidang tersebut. Biasanya cara ini diambil setelah semua cara tidak berhasil dilakukan untuk memasuki sistem yang diincar.
Biasanya orang yang melakukan social engineering akan menyamar sebagai orang yang memakai sistem dan lupa password, sehingga akan meminta kepada orang yang memiliki akssses pada sistem untuk mengubah atau mengganti password yang akan digunakan untuk memasuki sistem tersebut.

·         Keamanan Dalam Operasi
keamanan dalam operasi merupakan salah satu prosedur untuk mengatur segala sesuatu yang berhubungan dengan sistem keamanan pasca serangan. Dengan demikian sistem tersebut dapat berjalan baik atau menjadi normal kembali. Biasanya para penyerang akan menghapus seluruh log-log yang tertinggal pada sistem target (log clening) setelah melakukan serangan.

Algoritma Keamanan Pada Sistem Operasi Jaringan



ALGORITMA KEAMANAN PADA SISTEM OPERASI JARINGAN 
  

A.      Algoritma Genetika (Genetic Algorithm, GA)

Algoritma Genetika pada dasarnya adalah program komputer yang mensimulasikan proses evolusi. Dalam hal ini populasi dari kromosom dihasilkan secara random dan memungkinkan untuk berkembang biak sesuai dengan hukum-hukum evolusi dengan harapan akan menghasilkan individu kromosom yang prima. Kromosom ini pada kenyataannya adalah kandidat penyelesaian dari masalah, sehingga bila kromosom yang baik berkembang, solusi yang baik terhadap masalah diharapkan akan dihasilkan.

Algoritma genetika sangat tepat digunakan untuk penyelesaian masalah optimasi yang kompleks dan sukar diselesaikan dengan menggunakan metode yang konvensional. Sebagaimana halnya proses evolusi di alam, suatu algoritma genetika yang sederhana umumnya terdiri dari tiga operator yaitu:  operator reproduksioperator crossover (persilangan) dan operator mutasi.



B.      Divide and Conquer

 paradigma untuk membagi suatu permasalahan besar menjadi permasalahan-permasalahan yang lebih kecil.


C.      Dynamic programming

 paradigma pemrograman dinamik akan sesuai jika digunakan pada suatu masalah yang mengandung sub-struktur yang optimal (, dan mengandung beberapa bagian permasalahan yang tumpang tindih .


D.      Metode serakah

 Sebuah algoritma serakah mirip dengan sebuah Pemrograman dinamik, bedanya jawaban dari submasalah tidak perlu diketahui dalam setiap tahap;

dan menggunakan pilihan "serakah" apa yang dilihat terbaik pada saat itu.


E.      Algoritma Greedy

ALgoritma greedy merupakan salah satu dari sekian banyak algoritma yang sering di pakai dalam implementasi sebuah system atau program yang menyangkut mengenai pencarian “optimasi
Di dalam mencari sebuah solusi (optimasi) algoritma greedy hanya memakai 2 buah macam persoalan Optimasi,yaitu:

1. Maksimasi (maxizimation)

2. Minimasi (minimization)

Sekarang kita lanjut ke contoh soal yang aja ya..biar lebih enak membedakan antara soal mengenai optimasi/maksimasi dengan minimum/minimasi.


F.       Algoritma Dijkstra

Algoritma Dijkstra, (dinamai menurut penemunya, seorang ilmuwan komputer, Edsger Dijkstra), adalah sebuah algoritma rakus (greedy algorithm) yang dipakai dalam memecahkan permasalahan jarak terpendek (shortest path problem) untuk sebuah graf berarah (directed graph) dengan bobot-bobot sisi (edge weights) yang bernilai tak-negatif.

Misalnya, bila vertices dari sebuah graf melambangkan kota-kota dan bobot sisi (edge weights) melambangkan jarak antara kota-kota tersebut, maka algoritma Dijkstra dapat digunakan untuk menemukan jarak terpendek antara dua kota.

Input algoritma ini adalah sebuah graf berarah yang berbobot (weighted directed graphG dan sebuah sumber vertex s dalam G dan V adalah himpunan semua vertices dalam graph G.

Setiap sisi dari graf ini adalah pasangan vertices (u,v) yang melambangkan hubungan dari vertex u ke vertex v. Himpunan semua tepi disebut E.

Bobot (weights) dari semua sisi dihitung dengan fungsi

wE → [0, ∞)

jadi w(u,v) adalah jarak tak-negatif dari vertex u ke vertex v.

Ongkos (cost) dari sebuah sisi dapat dianggap sebagai jarak antara duavertex, yaitu jumlah jarak semua sisi dalam jalur tersebut. Untuk sepasang vertex s dan t dalam V, algoritma ini menghitung jarak terpendek dari s ke t.



G.     Algoritma Kriptografi

Algoritma kriptografi atau cipher , dan juga sering disebut dengan istilahsandi adalah suatu fungsi matematis yang digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi (Schneier, 1996). Ada dua macam algoritma kriptografi, yaitu algoritma simetris (symmetric algorithms) dan algoritma asimetris(asymmetric algorithms).



H.     Algoritma Random

Algoritma Random sering dibutuhkan ketika membuat AI untuk musuh, misalnya untuk memunculkan pasukan musuh secara random. fungsi sederhana berikut ini digunakan untuk mencari nilai random dari bilangan antara min – max.

var a = Math.floor(Math.random() * (max – min + 1)) + min;



misalnya min = 1 dan max = 10, maka akan menghasilkan nilai random pada var a pada kisaran 1-10.