Cara Mengrimping Kabel Beserta Urutan Warna Kabel UTP

Cara Mengrimping Kabel Beserta Urutan Warna Kabel UTP



CARA MENG-CRIMPING KABEL BESERTA URUTAN WARNA KABELNYA

Sobat blogger, kali ini saya akan menuliskan cara mengrimping kabel. Hal ini sangat dibutuhkan agar suatu komputer dapat membuat suatu hubungan dengan komputer lain melalui kabel (misal: sharing file, sharing printer, atau sharing program) dan mengcrimping kabel juga bermanfaat dalam pembuatan suatu jaringan berkabel. Sebelum memulai ngrimping sobat harus tahu urutan warna kabelnya dulu nihh berikut urutannya:

Susunan kabel straight

Ujung Kiri
Ujung Kanan
1.
Putih Orange
1.
Putih Orange
2.
Orange
2.
Orange
3.
Putih Hijau
3.
Putih Hijau
4.
Biru
4.
Biru
5.
Putih Biru
5.
Putih Biru
6.
Hijau
6.
Hijau
7.
Putih Coklat
7.
Putih Coklat
8.
Coklat
8.
Coklat

Susunan kabel crossover

Ujung Kiri
Ujung Kanan
1.
Putih Orange
1.
Putih hijau
2.
Orange
2.
Hijau
3.
Putih Hijau
3.
Putih Orange
4.
Biru
4.
Biru
5.
Putih Biru
5.
Putih Biru
6.
Hijau
6.
Orange
7.
Putih Coklat
7.
Putih Coklat
8.
Coklat
8.
Coklat

Kalau sudah tahu urutannya, cozt langsung saja ke langkah-langkahnya sob..
Alat dan Bahan:
  1. Kabel UTP
  2. Konektor RJ-45
  3. Tang Crimping
  4. LAN tester
Langkah-langkah:
  1. Kupas ujung kabel UTP secukupnya (kira-kira ± 1,5 cm), lalu uraikan semua untiran masing-masing kabelnya.
  2. Buatlah kabel dengan urutan straight untuk menghubungkan dua buah komputer yang berbeda, atau urutan kabel cross untuk menghubungkan komputer yang sama.
  3. Rapikan setiap bagian kabelnya supaya lurus dan rapi.
  4. Setelah itu potong ujung kabel agar rata dan masukkan kedalam konektor RJ-45 yang telah anda siapkan. Catt: posisi konektor dengan pengunci berada dibagian bawah dan kabel diposisikan nomor yang pertama berada di sebelah kiri.
  5. Masukkan kabel tersebut hingga seluruh ujung kabel-kabelnya menempel ke bagian konektor (sampai pol).
  6. Setelah itu masukkan konektor yang telah dimasuki kabel tadi ke tang crimping untuk di press dengan tujuan agar tembaganya bisa menempel kuat ke seluruh ujung kabel. Posisikan gerigi tangnya tepat berada diatas tembaganya.
  7. Lalu tekan tangnya hingga benar-benar sudah tertekan semua tembaganya (sampai berbunyi klik).
  8. Ulangi langkah no 1-7 untuk ujung yang satunya. Jika sudah, tes kabel tersebut dengan menggunakan LAN Tester. Untuk pengecekan kabel straight: mempunyai urutan kabel yang sama sehingga nomornya berjalan berurutan. Untuk pengecekan kabel cross: mempunyai urutan kabel yang berbeda, no 1 dipasangkan dengan no 3, dan no 2 dengan no 6.  
  9. Jika sudah benar maka kabel LAN siap untuk digunakan.

Sampai disini dulu ya sobat..selamat mencoba dan semoga dapat bermanfaat bagi sobat semua, n yang mau CoPas silahkan. Yang penting disertakan juga linknya ya.. :) :) terima kasih kunjungannya.

Topologi Jaringan



TOPOLOGI JARINGAN
Pengertian Topologi Jaringan
Topologi jaringan dalam telekomunikasi adalah suatu cara menghubungkan perangkat telekomunikasi satu dengan lainnya sehingga membentuk jaringan.Dalam suatu jaringan telekomunikasi, jenis topologi yang dipilih akan mempengaruhi kecepatan komunikasi.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemilihan topologi jaringan:
  • Biaya
  • Kecepatan
  • Lingkungan
  • Ukuran
  •  Konektivitas
Jenis-jenis topologi:
  •  Topologi Bus
  • Topologi Star
  •  Topologi Ring
  • Topologi Mesh
  • Topologi Tree/Hirarki

1.Topologi BUS

Pada topologi bus setiap node dihubungkan dengan sebuah jalur data tunggal.
Karakteristik topologi bus:
  1. Node-node dihubungkan secara serial sepanjang kabel, dan pada kedua ujung kabel ditutup dengan terminator.
  2. Sangat sederhana dalam instalasi
  3. Sangat ekonomis dalam biaya
  4. Paket-paket data saling bersimpangan pada suatu kabel.
  5. Tidak diperlukan hub,yang banyak diperlukan adalah Tconnector pada setiap ethernet card.
  6. Problem yang sering eterjadi adalah jika salah satu node rusak, maka jaringan keseluruhan dapat down, sehingga seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut.
Keuntungan topologi bus:
  • Topologi yang sederhana
  • Kabel yang digunakan sedikit untuk menghubungkan komputer-komputer atau peralatan-peralatan yang lain
  • Biaya lebih murah dibandingkan dengan susunan pengkabelan yang lain.
  • Cukup mudah apabila kita ingin memperluas jaringan pada topologi bus.
Kerugian topologi bus:
  1.  Traffic yang padat akan memperlambat bus
  2. Setiap barrel connector yang digunakan sebagai penghubung memperlemah sinyal elektrik yang dikirimkan, dan kebanyakan akan meghalangi sinyal untuk dapat diterima dengan benar
  3. Sangat sulit untuk melakukan troubleshooting pada bus
  4. Lebih lambat dibandingkan dengan topologi yang lain
Pada topologi bus, ke-2 ujung jaringan harus diakhiri dengan sebuah terminator. Barel connector dapat digunakan untuk memperluasnya. Jaringan hanya terdiri dari satu saluran kabel yang menggunakan kabel BNC. Komputer  yang ingin terhubung ke jaringan dapat mengaitkan dirinya dengan men tap ethernetnya sepanjang kabel. Instalasi jaringan bus sangat sederhana, murah dan maksimal terdiri atas 5-7 komputer. Kesulitan yang sering dihadapi adalah kemugkinan terjadinya tabrakan data karena mekanisme jaringan relatif sderhana dan jika salah satu node putus maka akan mengganggu kinerja dan trafik seluruh jaringan.

2.Topologi Star

Pada topologi star setiap node tidak langsung  terhubung satu sama lain, tetapi melalui perangkat pusat pengendali yang biasa disebut dengan hub. Pada topologi star,hub berfungsi layaknya seperti pengatur lalu lintas. Jika satu komputer ingin mengirimkan data ke komputer lainnya maka data tersebut dikirimkan ke hub terlebih dahulu, yang kemudian meneruskanny ke komputer tujuan.
Karakteristik topologi star:
  1. Setiap node berkomunikasi  langsung dengan konsentrator (hub)
  2. Bila setiap paket data yang masuk ke consentrator kemudian di broadcast kesluruh node yang terhubung sangat banyak,maka kinerja jaringan akan semakin menurun.
  3. Sangat mudah dikembangkan
  4. Jika salah satu ethernet card rusak,atau sala satu kabel pada terminal putus,maka keseluruhan jaringan masih tetap bisa berkomunikasi atau tidak terjadi down pada jaringan keseluruhan tersebut.
  5. Tipe kabel yang digunakan biasanya jenis UTP
Keuntungan topologi star:
  • Cukup mudah untuk mengubah dan menambah komputer ke dalam jaringan yang menggunakan topologi star tanpa menggangu aktivitas jaringan yang sedang berlangsung
  •  Apabila stu komputer yang mengalami kerusakan dalam jaringan maka komputer tersebut tidak akan membuat mati seluruh jaringan star
  • Kita dapat menggunakan beberapa tipe kabel dalam jaringan yang sama dengan hub yang dapat mengakomodasi tipe kabel yang berbeda.
Kerugian topologi star:
  • Memiliki satu titik kesalahan yang terletak pada hub.
  • Boros kabel karena semua kabel jaringan harus ditarik ke satu central point, jadi lebih banyak membutuhkan kabel daripada topologi jaringan yang lain. 
  •  Junlah erminal terbatas, tergantung dari port yang ada pada hub
  • Lalu lintas data yang padat dapat menyebabkan jaringan bekerja lebih lambat.

3.Topologi Ring

Topologi ring hanya menghubungkan secara langsung dua perangkat dalam jaringan. Dengan bentuk topologi yang menyerupai cincin(ring) ini maka sinyal data akan bergerk searah dari satu perangkat ke perangkat lainnya sampai pada akhirnya berhenti di perangkat tujuan.
Karakteristik topologi ring:
  1. Node-node dihubungkan secara serial di sepanjang kabel, dengan bentuk jaringan seperti lingkaran.
  2. Sangat sederhana dalam layout seperti jenis topologi bus
  3. Paket-paket data dapat mengalir dalam satu arah sehingga collision/tabrakan data dapat dihindari
  4. Jika salah satu node rusak mak seluruh node tidak bisa berkomunikasi dalam jaringan tersebut
  5. Tipe kabel yang digunakan biasanya kabel UTP atau Patch Cable(IBM tipe 6)
Keuntungan topologi ring:
  • Data mengalir dalam satu arah sehinnga tidak terjadi tabrakan data
  • Aliran data mengalir lebih cepat
  • Dapat melayani lalu lintas data yang padat
  • Waktu untuk mengakses data lebih optimal
Kerugian topologi ring:
  • Apabila ada satu komputer dalam ring gagal berfungsi maka akan mempengaruhi kinerja keseluruhan jaringan.
  • Menambah atau mengurangi komputer akan mengacaukan jaringan.
  • Sulit untuk melakukan konfigurasi ulang

4.Topologi Mesh

Topologi mesh ini menerapkan hubungan antar sentralsecara penuh. Banyaknya saluran ini harus disiapkan guna membentuk suatu jari ngan topologi mesh yaitu jumlah sentral dikurangi 1 (n-1,dengan n adalah jumlah sentral).
Ciri-ciri topologi mesh:
  1.  Konsep internet
  2. Tidak ada client server,semuanya bisa bertindak sebagai client dan server
  3.  Peer to peer
  4. Bentuk mesh yang paling sederhana adalah array dua dimensi tempat masing-masing simpul saling terhubung dengan node lainnya.
  5. Diameter komunikasi sebuah mesh yang sederhana adalah 2(n-1)
  6.  Koneksi wraparround pada bagian-bagian ujung akan mengurangi ukuran diametermenjadi 2(n/s).
  7. Topologi mesh cocok untuk hal-hal yang berkaitan dengan algoritma yang berorientasi matriks.
Karakteristik topologi mesh:
  1. Topologi mesh memiliki hubungan yang berlebihan antara peralatan-peralatan yang ada
  2. Susunannya pada setiap peralatan yang ada didalam jaringan saling terhubung satu sama lain
  3. Jika jumlah peralatan yang terhubung sangat banyak, tentunya ini akan sangat sulit sekali untuk dikendalikan
Keuntungan topologi mesh:
  •  Keuntungan utama dari penggunaan topologi mesh adalah fault tolerance.
  • Terjaminnya kapasitas channel komunikasi
  • Relatif lebih mudah untuk dilakukan troubleshoot.
Kerugian topologi mesh:
  • sulit melakukan instalasi dan melakukan konfigurasi ulang saat jumlah komputer dan peralatan-peralatan yang terhubung semakin meningkat jumlahnya.
  •  Biaya yang besar untuk memelihara hubungan yang berlebih.

5.Topologi Tree/Hirarki

Topologi tree ini mempunyai susunan jaringan yang bisa dibilang mirip dengan pohon yang bercabang. Pada topologi ini setiap node memiliki tingkat masing-masing. Node yang memiliki tingkat tinggi diletakkan diatas sedangkan untuk yang memiliki tingkat rendah diletakkan di bawah. Data yang dikirim oleh node tertentu harus melewati node pusat untuk sampai tujuan.
Kelebihan:
  1. Mudah di manajemen karena adanya pusat node dalam tingkatan masig-masing.
  2. Dapat menjangkau jarak yang jauh dengan adanya sifat repeater  yang  dimiliki hub.
Kekurangan:
  1. ika ada node yang rusak maka node yang berada dibawahnya akan susah untuk mengirim ke node tetangganya.
  2. Harus memikirkan secara matang dalam mendesainnya, karena kabel yang dibutuhkan banyak untuk membuat topologi ini.
  3. Sering terjadi collision.